Co-Founder Gen Z Institut, M. Rony Syamsuri: TAPERA Kebijakan yang Membuat Gen Z Sengsara
Co-Founder Gen Z Institut, M. Rony Syamsuri: TAPERA Kebijakan yang Membuat Gen Z Sengsara
Yogyakarta, 21 Juni 2024 — Co-Founder Gen Z
Insitut, M. Rony Syamsuri menilai bahwa kebijakan Tabungan
Perumahan Rakyat (TAPERA)
tidak relevan dan memberatkan
generasi muda yang sedang berjuang membangun karir dan kehidupan mandiri.
“Kami
memahami pentingnya memiliki rumah, namun kebijakan ini tidak melihat realitas di lapangan. Banyak dari kaum
muda khususnya Gen Z dan Gen Millenial yang masih berjuang
dengan beban biaya
pendidikan, biaya hidup di kota besar, dan pekerjaan yang belum stabil,”
ujar Rony.
Menurutnya, TAPERA membuat generasi Z menambah beban finansial yang sudah
berat. Dengan biaya hidup yang terus meningkat dan pendapatan yang belum sebanding, alokasi dana untuk tabungan
perumahan dirasa tidak realistis.
“Banyak Generasi
Z yang bekerja dengan status kontrak
atau freelance. Bahkan menurut
data BPS, Generasi
Z menyumbang 9,89 juta pengangguran. Kebijakan TAPERA yang bersifat wajib dinilai tidak
adil bagi mereka yang pendapatannya fluktuatif.
Lanjut
Rony, kebijakan ini kurang disosialisasikan dengan baik kepada generasi muda. Selain itu, proses pembuatannya dinilai kurang melibatkan partisipasi dari kelompok
yang akan paling
terdampak oleh kebijakan ini, yaitu Generasi
Z.
Rony menambahkan, “Kami mengetahui bahwasanya TAPERA ditunda oleh Pemerintah, artinya TAPERA ini masih
dimungkinkan untuk dilaksanakan. Oleh karena
itu, Pemerintah harus mendengarkan aspirasi kami, dan menciptakan solusi
yang lebih inklusif. Generasi
Z adalah masa depan bangsa,
dan kebijakan yang ada harus mendukung kami, bukan malah menjadi beban.”
M.
Rony Syamsuri berharap bahwa kebijakan Pemerintah harus melihat keadaan lapangan, khususnya Gen Z yang menjadi subjek utama dalam bonus demografi
Indonesia ke depan.