Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM Desa Pasirnanjung oleh Tim PKM-KKN UNJ 2024

Foto Bersama Usai  Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM Desa Pasirnanjung oleh Tim PKM-KKN UNJ 2024

Pasirnanjung, Cimanggung, Sumedang (30/07/2024) — Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PKM-KKN UNJ 2024 mengadakan pelatihan dan pendampingan mengenai pengenalan fitur-fitur marketplace, tips dan trik pengambilan serta desain foto produk, serta pentingnya strategi pemasaran digital (Digital Marketing Strategy).

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, mencakup 99% dari seluruh unit usaha. Pada 2023, terdapat sekitar 66 juta pelaku usaha UMKM yang berkontribusi sebesar 61% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau setara Rp9.580 triliun, dan menyerap sekitar 117 juta pekerja (97% dari total tenaga kerja). Dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-8 yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, UMKM harus adaptif dan inovatif, termasuk memanfaatkan pemasaran digital untuk branding dan pemasaran produk atau jasa. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM untuk beradaptasi dengan dunia digital menjadi sangat penting.

Program PKM-KKN 2024 di Desa Pasirnanjung bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Digital Marketing Strategy serta membantu dalam pembuatan kemasan dan desain produk. Desa Pasirnanjung memiliki potensi ekonomi yang besar dari sektor UMKM, namun letak geografisnya yang jauh dari pusat kota membatasi akses informasi dan teknologi digital. Akibatnya, banyak pelaku UMKM di desa ini belum optimal memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka.

Mitra utama PKM-KKN UNJ 2024 adalah UMKM UlaUna yang memproduksi bakso goreng (Basreng) dan kelompok ibu-ibu Pawon A2 yang menjual makanan ringan tradisional. Tantangan yang dihadapi meliputi rendahnya kualitas produk, baik dari segi mutu, higienitas, maupun kemasan. Program ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya strategi pemasaran digital serta pembuatan kemasan dan desain produk.

Pengamatan tim PKM-KKN menunjukkan label pada kemasan produk UMKM UlaUna kurang menarik dan belum memuat informasi produk. Untuk meningkatkan branding produk, tim mengadakan edukasi tentang pembuatan desain label kemasan dan sesi pemotretan produk untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik.

Program ini diadakan pada Selasa, 30 Juli 2024, di masjid An-nur Desa Pasirnanjung. Acara berlangsung selama dua jam dengan rundown sebagai berikut: pengenalan program, pendampingan pengenalan fitur-fitur marketplace, tips dan trik pengambilan serta desain foto produk, materi tentang Digital Marketing Strategy, penutupan, sesi foto bersama, dan pengisian angket evaluasi.

“Program ini sangat membantu UMKM dalam meningkatkan branding dan penjualan produk mereka. Kami memilih memasarkan produk melalui berbagai platform marketplace karena riset menunjukkan bahwa marketplace dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Edukasi tentang desain label, kemasan, dan pemotretan produk memberikan nilai tambah yang signifikan. Materi tentang Digital Marketing Strategy dan penjelasan mengenai fitur-fitur marketplace sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk mereka. Kami berharap langkah-langkah ini dapat memperluas pasar dan meningkatkan penjualan produk UMKM,” ujar Pak Budi, Pelaksana Kegiatan PKM-KKN 2024.

Materi disampaikan oleh mahasiswa tim PKM-KKN secara bergantian, dengan topik fitur-fitur marketplace seperti kategori iklan, gratis ongkir, diskon, flash sale, voucher toko, affiliate marketing, live & video, dan cashback. Tim PKM-KKN juga melakukan praktik langsung pengambilan dan desain foto produk menggunakan alat bantu backdrop serta memberikan materi mengenai strategi pemasaran digital.

Pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan produksi UMKM UlaUna dengan pemberian mesin pengaduk bumbu. Setelah pemaparan materi dan praktik langsung, acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pengisian angket evaluasi. Berdasarkan survei, 72,22% peserta sangat paham dan 27,78% cukup paham terhadap keseluruhan materi.

“Semoga lebih sering ada acara seperti ini agar wawasan tentang pemasaran digital masyarakat dan UMKM kecil bisa lebih paham,” ungkap Ibu Rina Handayani, peserta pelatihan. Program kerja ini diharapkan menjadi awalan yang baik bagi UMKM dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya, terutama dalam promosi, branding, dan marketing.

Next Post Previous Post
Jasa ISBN