Aditya Muhamad Bintang bersama Pejabat KPK RI Membahas Penanggulangan Korupsi dan Partisipasi Masyarakat : Bangun Sinergi Yang Baik
Sumber : dok liputan (Aditya Muhamad Bintang bersama pejabat KPK RI (kiri), Kepala Sekretariat Deputi KPK, Guntur Kusmeiyano). |
Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berusaha untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi yang masih menjadi masalah utama di Indonesia saat ini. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, korupsi tetap menjadi tantangan yang signifikan. KPK tidak hanya bertindak sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai garda terdepan untuk memastikan integritas pemerintahan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, demikian yang diungkapkan oleh Guntur Kusmeiyano, Kepala Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, dalam diskusi bersama Aditya Muhamad Bintang mengenai persepsi korupsi di Indonesia.
Guntur menyoroti bahwa korupsi yang sedang marak berasal dari kelemahan dalam nilai integritas. Budaya korupsi ini didasari oleh berbagai faktor yang dikenal sebagai Pentagon Fraud, termasuk rasionalisasi, arogansi, kemampuan, kesempatan, dan tekanan.
Selain itu, dalam sesi diskusi, Aditya Muhamad Bintang secara langsung memberikan pandangan dan perspektifnya tentang kasus korupsi yang sedang terjadi belakangan ini di Indonesia. Dia membahas faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kasus korupsi dan berdialog tentang langkah-langkah yang diambil KPK untuk menanggulanginya.
Dalam penjelasannya, Guntur juga menunjukkan bahwa masyarakat perkotaan memiliki Indeks Persepsi Antikorupsi (IPAK) yang lebih tinggi. Jenis-jenis tindak pidana korupsi seperti suap, gratifikasi, hadiah, dan pemerasan semakin sering terjadi, khususnya terkait penerimaan hadiah.
KPK terus melakukan kampanye edukasi dan menggalakkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan korupsi. Guntur menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.