Aksi Cegah Stunting melalui Pendidikan Gizi dan Pola Makan Seimbang di Desa Tlingsing oleh Mahasiswa KKN Undip

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Nalar Rakyat, Tlingsing, 7 Agustus 2024
– Tingginya angka stunting di Desa Tlingsing menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan prevalensi stunting yang masih mencapai lebih dari 10%, jauh di atas target nasional yang seharusnya di bawah 10%, berbagai upaya kini dilakukan untuk menurunkan angka tersebut. Salah satu langkah konkret adalah melalui program “Aksi Cegah Stunting melalui Pendidikan Gizi dan Pola Makan Seimbang” yang dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2024, dengan sasaran utama ibu rumah tangga, calon pengantin, dan wanita usia subur di desa ini.

Program ini digagas oleh Ghafira Tyfen, seorang mahasiswa jurusan Kedokteran dari Universitas Diponegoro, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengatasi stunting. "Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membekali para ibu dan calon ibu dengan pengetahuan yang benar tentang gizi dan pola makan seimbang," ujar Ghafira dalam sambutannya.

Dalam kegiatan ini, Ghafira memberikan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi seimbang bagi balita dan anak-anak. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek, mulai dari kebutuhan kalori harian hingga cara menyusun menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan pelatihan langsung dalam penyusunan menu harian untuk anak, dengan fokus pada pemenuhan gizi yang optimal.

"Selama ini, banyak ibu yang mungkin kurang paham bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi anak dengan tepat. Melalui pelatihan ini, kami berharap para ibu bisa lebih percaya diri dalam menyusun menu harian yang tidak hanya enak, tetapi juga bergizi," tambah Ghafira.

Penyuluhan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan sesi praktik. Para peserta diajak untuk merencanakan menu harian untuk anak-anak mereka, dengan bimbingan langsung dari Ghafira. "Saya jadi lebih paham tentang apa saja yang harus ada di piring anak saya setiap harinya. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa jumlah kalori juga harus diperhitungkan," kata salah satu peserta, Ika, seorang ibu rumah tangga yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, seluruh materi penyuluhan dan panduan praktis yang telah disampaikan juga akan disebarluaskan melalui media sosial. Dengan cara ini, diharapkan informasi tentang gizi seimbang dapat menjangkau lebih banyak orang, tidak hanya mereka yang hadir langsung di tempat acara.

Selain itu, peserta juga mendapatkan booklet tentang asupan gizi seimbang untuk balita dan anak-anak, yang disusun oleh Ghafira. Booklet ini dirancang untuk menjadi panduan praktis bagi para ibu dalam menyiapkan makanan sehari-hari yang sehat dan bergizi. "Booklet ini sangat membantu, saya bisa membawanya ke mana saja dan membaca ulang jika lupa. Ini akan sangat berguna untuk menjaga kesehatan anak-anak saya," ujar Nur, peserta lain yang sangat antusias dengan materi yang diberikan.

Menghadapi Tantangan: Bersama, Kita Bisa!

Meskipun program ini baru langkah awal, Ghafira berharap agar seluruh elemen masyarakat, khususnya para ibu di Desa Tlingsing, dapat lebih aktif dalam memperhatikan asupan gizi anak-anak mereka. "Mengatasi stunting bukan tugas satu atau dua orang saja, tapi tanggung jawab kita bersama. Dengan edukasi yang tepat dan kesadaran yang meningkat, saya yakin kita bisa menurunkan angka stunting di desa ini," pungkas Ghafira dengan penuh semangat.

Aksi ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang menginspirasi perubahan. Dengan pendidikan gizi yang lebih baik, Desa Tlingsing diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.


Next Post Previous Post