Dampak Pendidikan Terhadap SDM Indonesia

Dampak Pendidikan Terhadap SDM Indonesia

Oleh:
Kesia Tesanika Br ginting

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan individu agar dapat mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral yang optimal. Pendidikan mencakup kegiatan mengajar, belajar, serta pengajaran nilai-nilai dan keterampilan yang membantu individu berfungsi secara efektif dalam masyarakat.

Pendidikan tidak hanya terbatas pada pembelajaran formal di sekolah, tetapi juga mencakup pengalaman hidup, interaksi sosial, dan pembelajaran non-formal yang terjadi di luar institusi pendidikan. Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan juga bertujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajiban, serta mempersiapkan individu agar dapat berpartisipasi secara produktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Pendidikan bisa dijalankan dalam berbagai bentuk, seperti pendidikan formal (sekolah), pendidikan non-formal (kursus, pelatihan), dan pendidikan informal (keluarga, lingkungan).

Berdasarkan data dari https://www.beritasatu.com Kamis (2/5/2024) mengungkap data anak tidak sekolah (ATS) di Indonesia. Ditemukan sebanyak 3.094.063 anak Indonesia yang tidak sekolah. Serta dilangsir dari https://www.liputan6.com Hnya 6,52%  Penduduk Rasakan Bangku Kuliah.

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Kurikulum yang sering berganti dan kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik juga menjadi 

hambatan utama. Menurut laporan PISA 2018, kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia masih jauh di bawah rata-rata internasional.

Rendahnya minat sumber daya manusia dalam dunia pendidikan merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan perhatian serius. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa minat ini cenderung menurun, dan setiap faktor berkontribusi terhadap tantangan yang kita hadapi dalam membangun generasi yang terdidik dan berdaya saing.

Pertama, salah satu penyebab utama adalah persepsi negatif terhadap profesi di bidang pendidikan. Banyak orang melihat karir sebagai pendidik sebagai pilihan yang kurang menarik, terutama ketika dibandingkan dengan profesi lain yang dianggap lebih menguntungkan secara finansial. Gaji yang relatif rendah, beban kerja yang berat, dan kurangnya penghargaan social sering kali membuat calon pendidik berpikir dua kali sebelum memilih jalur ini.

Kedua, kurikulum pendidikan yang ada sering kali tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini membuat lulusan merasa kurang siap dan kurang termotivasi untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan. Jika pendidikan tidak memberikan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia nyata, maka minat untuk terjun ke dalam dunia pendidikan akan semakin menurun. 

Ketiga, kurangnya dukungan dan pengembangan profesional bagi para pendidik juga menjadi penghalang. Tanpa adanya kesempatan untuk belajar dan berkembang, para pendidik merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton, yang selanjutnya mengurangi rasa cinta dan dedikasi mereka terhadap profesi ini. 

Untuk mengatasi masalah ini penulis mengharapkan untuk Pemerintah perlu memastikan semua anak menerima akses pendidikan berkualitas, termasuk di daerah terpencil, mengadaptasi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan teknologi yang berkembang, memberikan insentif yang lebih baik bagi pendidik, termasuk peningkatan gaji dan penghargaan professional, melakukan kampanye untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai Pendidikan dan menyediakan lebih banyak kesempatan belajar, terutama di daerah yang kurang terlayani. 

Dalam kesimpulannya, rendahnya minat sumber daya manusia dalam dunia pendidikan adalah masalah yang memerlukan pendekatan keseluruhan, untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap pendidikan, diperlukan upaya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lingkungan yang mendukung serta memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan bagi masa depan individu dan bangsa. Dengan memberikan perhatian yang tepat dan tindakan yang konkret, kita dapat membangkitkan kembali minat dan dedikasi terhadap pendidikan, yang pada gilirannya akan menciptakan generasi yang lebih siap dan berdaya saing.

Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas  Katolik Santo Thomas Medan 


Next Post Previous Post
Jasa Penerbitan Buku