Kecanduan Gadget Pada Anak: Hilangnya Masa Kanak-kanak dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Kecanduan Gadget Pada Anak: Hilangnya Masa Kanak-kanak dan Bagaimana Cara Mencegahnya


Penulis : Chaerunisa Lestari

Nalar Rakyat, Yogyakarta, Pernahkah Anda membayangkan masa kanak-kanak hilang karena gadget? Orang tua yang lebih mementingkan anak berhenti menangis daripada membiarkan anak memproses emosinya sendiri. Sehingga memberikan anak gadget dengan tanpa pengawasan, agar anak senang. Apakah itu keputusan yang tepat?

Gadget dapat disebut smartphone atau ponsel pintar yang tercipta dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Informasi dan berbagai kegiatan komunikasi sampai hiburan dapat ditemukan dan didapatkan dalam beberapa ketik juga sekali scroll layar gadget.

Gadget adalah alat komunikasi yang digunakan untuk mempermudah segala macam aktivitas manusia seperti belajar, bekerja dan mencari informasi. Gadget semakin sering digunakan sejak pandemi Covid-19, alhasil menyebabkan ketergantungan berkelanjutan. Dan anak usia dini termasuk salah satu pengguna gadget.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki presentase 79% pengguna sosial media dan anak usia 5 sampai 12 tahun menjadi pengguna paling banyak. Presentase ini terus mengalami peningkatan seiring banyak ditemukan akun yang penggunannya masih anak-anak maupun anak yang menggunakan akun orang tuanya untuk terhubung ke dalam dunia maya.

Perlu ditegaskan bahwa anak-anak dibawah usia 14 tahun belum ideal untuk diberikan gadget, khususnya anak usia dini (0-5 tahun) tidak diperkenankan untuk diperlihatkan gadget karena berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri. Pro kontrak pun timbul perihal penggunaan gadget. Kecanduan atau ketergantungan gadget itu nyata, orang tua maupun orang dewasa dapat mencengahnya dan memahami gejalanya.

Apa itu Kecanduan Gadget?

Gadget merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk mempermudah manusia melakukan aktivitas seperti belajar, bekerja, rute ekspedisi perjalanan dan hiburan dalam jarak jauh atau dekat dengan menggunakan gadget.

Kecanduan atau ketergantungan gadget itu sendiri adalah interaksi secara terus-menerus dan berulang yang menyebabkan seseorang tidak bisa melakukan aktivitas tanpa kehadiran gadget. Seseorang yang candu dan bergantung pada sesuatu seringkali tidak menyadari apa yang mereka lakukan dalam kurun waktu 1 jam. Sehingga fenomena waktu berlalu hanya dengan memegang gadget itu benar adanya.

Gejala umum anak kecanduan gadget dapat dilihat dari pengelolaan emosi. Pada dasarnya anak pada usia dibawah 10 tahun masih pada tahap mengenal, beradaptasi dan mencoba mengelola emosi mereka. Anak yang kecanduan gadget nampak pada emosinya yang meledak-ledak tiba-tiba dan menunjukkan perilaku tidak baik seperti mengumpat dan menangis berlebih hanya karena tidak diberikan gadget. 

Dampak Kecanduan Gadget pada Masa Kanak-kanak

Dampak kecanduan gadget pada anak-anak mengarahkan anak pada suatu hal yang negatif, membentuk anak menjadi pribadi yang tidak baik dan mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri, dampak negatif penggunaan gadget dapat disimak sebagi berikut:

Pertamakurangnya mobilitas aktivitas anak. Anak yang sudah diperlihatkan dan diberikan gadget cenderung lebih fokus pada layar gadget dan enggan untuk beraktivitas secara nyata bahkan beranjak dari tempat duduk atau tempat tidur pun tidak mau. 

Hal ini dapat menyebabkan perkembangan fisik anak berkurang dan rentan terhadap penyakit, karena kurangnya aktivitas yang melibatkan fisik dan paparkan sinar biru dari layar gadget merusak penglihatan jika dilakukan terus-menerus.

Keduahilangnya interaksi sosial anak. Anak menjadi kurang minat dalam bersosialisasi, lebih mau berinteraksi dalam dunia maya. Hal ini akan menyebabkan anak menjadi menutup diri dan memendam apapun sendiri termasuk kepada keluarga. Anak akan kehilangan masa kanak-kanak yang seharusnya dilakukan dengan bermain bersama teman-teman sebaya secara nyata.

Ketiga, mental anak terancam. Game online dan dunia maya menyebabkan anak memiliki presepsi yang terarah dengan media yang digunakannya. Anak akan mudah cemas dengan segala sesuatu dan merasa rendah diri. 

Keempatdampak negatif pada kemampuan belajar anak. Pemanfaatan gadget secara berlebih dan tanpa pengawasan orang tua, gadget tidak lagi berdampak baik mempermudah belajar anak, melainkan menurunkan minat anak belajar. 

Nyatanya belajar tidak harus menggunakan gadget, gadget hanya mempermudah bukan segalanya. Anak yang kecanduan gadget lebih mementingkan gadget daripada buku pembelajaran dan kegiatan menulis. Sehingga dapat ditemukan anak usia diatas 10 tahun belum bisa menulis. 

Kelimaanak terperangkat konten dewasa. Perkembangan dan laju informasi kini tidak bisa dikendalikan dengan mudah bahkan bisa sembarangan. Informasi berkonten dewasa seringnkali muncul di aplikasi atau website yang digunakan anak sebagai iklan. Meskipun hanya sepintas, ketahuilah anak adalah penyimak yang unggul. 

Hal ini menyebabkan anak menirukan adegan yang tidak seharusnya dalam berinteraksi dengan teman-teman sebaya, sehingga membentuk kepribadian buruk pada anak. Anak seringkai mengklam segala sesuatu menjadi benar. Apa saja yang dapat orang tua maupun orang sekitar lakukan untuk mencegah dapat tersebut? Simak sebagai berikut:

1.    Jangan berikan gadget, luangkan waktu untuk anak. Ini menjadi pro kontrak bagi setiap orang tua, namun memberikan gadget untuk membuat anak tenang bukanlah keputusan bijak. Luangkan waktu sebisa mungkin dalam aktivitas anak bertujuan membentuk anak sebagai pribadi yang positif dengan teladan dari orang tua.

2.    Membuat kesepakatan pembatasan penggunaan gadget. Buatlah ruang diskusi bersama anak tentang apapun bersangkutan dengan dirinya untuk disepakati bersama, salah satunya pembatasan waktu gadget. Hal ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk dapat bertanggung jawab dan manajemen waktu. 

3.    Mengajak anak berpergian tanpa gadget. Orang tua dapat mengajak anak berpergian ke sekitar lingkungan tempat tinggal maupun tempat wisata dengan tidak memperlihatkan anak gadget. Ajak anak berinteraksi dengan lingkungan sehingga membangun pribadi sosial anak yang baik.

4.    Pengawasan penggunaan gadget. Jika terpaksa memberikan anak gadget, tentukan aplikasi yang diperbolehkan untuk dibuka oleh anak dan ini berhubungan dengan pembatasan waktu pengggunaan gadget. Penggunaan sistem kontrol orang tua menjadi kebijakan yang baik bagi anak. 

Penggunaan gadget kepada anak-anak masih menjadi pro kontrak bagi setiap orang tua yang memiliki kesibukan yang beragam. Namun sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjaga, melindungi, mengawasi, membimbing dan membina pada setiap tumbuh kembang anak. 

Dapat dijumpai berbagai latarbelakang anak kecanduaan gadget yaitu kurangnya perhatian orang tua maupun orang sekitar dan faktor orang-orang sekitar yang lebih sering menunjukkan aktivitas memegang gadget, sehingga anak meniru hal tersebut.

Kini jarang ditemukan anak-anak yang bermain dengan teman sebaya, berkumpul pun hanya untuk bermain game online. Permainan tradisional maupun nuansa bermain masa kanak-kanak juga hamper tenggelam karena digantikan dengan anak bermain gadget.

Sebagai orang tua maupun orang dewasa perlu sadar bahwa anak usia dini (0-5 tahun) seharusnya belum diperlihatkan gadget, biarkan anak-anak bermain dengan dunianya secara nyata. Tindakan Anda berpengaruh pada anak Anda baik maupun buruk. Dan nyatanya, yang menghilangkan masa kanak-kanak anak bukanlah salah anak tetapi salah mereka yang membiarkan anak tenggelam dalam teknologi.

Update boleh, tapi jangan lepas tangan.

Referensi

Hidayat, A., & Maesyaroh, S. S. (2020). Penggunaan Gdget pada Anak Usia Dini. Jurnal Syantax Imperaif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 1(5), 356-368.

Lani, T., Lestari, P., & Has, E. M. (2019, 7). Sikap Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget Pada Anak. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 10(3), 235-238.

Rahayu, N. S., Elan, & Mulyadi, S. (2021, 12). Analisis Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, 5(2), 202-210.

Rini, N. M., Pratiwi, I. A., & Ahsin, M. N. (2021). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Education, 7(3), 1236-1241.

Saputri, R. D., & Setyawan, A. (2022). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar. Amal Insani: Indonesian Multidiscipline og Social Journal, 3(1), 24-31.

Sholeh, M., Rachmawati, Y., & Andayati, D. (2022, 3). Edukasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget dan Media Internet yang Berlebihan Bagi Anak-anak. Jurnal Pengabdoan Pendidikan Masyarakat (JPPM), 3(1), 70-77.

Warisyah, Y. (2015, 11). Pentingnya "Pendampingan Dialogis" Orang Tua dalam Penggunaan Gdget Pada Anak Usia Dini. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 130-138.

Next Post Previous Post