Mahasiswa Prodi Tadris IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STKIP Al Amin Kunjungi Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu

Mahasiswa Prodi Tadris IPS  FITK  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STKIP Al Amin Kunjungi Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu

Nalar Rakyat, Indramayu, 3 Desember 2024
– Sebanyak 142 mahasiswa dari dua institusi pendidikan terkemuka, Prodi Tadris IPS FITK  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prodi STKIP Al Amin Indramayu, melakukan kunjungan yang penuh makna ke komunitas Suku Dayak Bumi Segandhu di Indramayu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran lapangan yang bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang asal usul, tradisi, dan kehidupan masyarakat lokal yang kaya akan budaya.

Kunjungan ini dimulai dengan sambutan hangat dari kepala komunitas Suku Dayak Bumi Segandhu, yang menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan mahasiswa. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal, serta bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam proses tersebut. Menurut Sekertaris Prodi Tadris IPS , Andri Noor Ardiansyah, M.Si dalam sambutannya “ Suku Dayak Bumi Segandhu salah satu entitas budaya yang berada di Kabupaten Indramayu yang memiliki kearifan lokal tersendiri, mahasiswa dapat meneliti keunikan  budaya apa saja baik yang  tersurat maupun tersirat yang dapat diambil sehingga dapat memperkaya literasi kajian sosial” , ujarnya.  Mahasiswa pun terlihat antusias dan bersemangat untuk mendengarkan penjelasan yang disampaikan.

Selama kunjungan, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan wawancara dengan anggota komunitas. Mereka menggali informasi mengenai sejarah suku Dayak, tradisi yang masih dijalankan, serta tantangan yang dihadapi oleh komunitas dalam mempertahankan identitas budaya mereka di tengah arus modernisasi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa mencerminkan ketertarikan yang mendalam terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, mulai dari sistem kepercayaan, upacara adat, hingga cara bertani dan berinteraksi dengan alam.

Salah satu mahasiswa, mengungkapkan, “Kunjungan ini sangat berharga bagi kami. Kami tidak hanya belajar tentang teori di kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung yang memperkaya wawasan kami tentang keberagaman budaya di Indonesia.” Ia juga menambahkan bahwa interaksi langsung dengan masyarakat lokal memberikan perspektif baru tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi yang ada.

Kepala komunitas juga menjelaskan berbagai upacara adat yang masih dilaksanakan, seperti upacara panen dan ritual-ritual yang berkaitan dengan kepercayaan mereka. Mahasiswa sangat terkesan dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Suku Dayak Bumi Segandu, dan banyak di antara mereka yang mencatat informasi penting untuk dijadikan bahan penelitian di masa depan.

Selain wawancara, mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan tradisional, seperti menari dan membuat kerajinan tangan. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengalaman, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Melalui interaksi ini, mahasiswa dapat merasakan langsung kehangatan dan keramahtamahan masyarakat Dayak, yang sangat terbuka untuk berbagi cerita dan pengalaman hidup mereka.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara generasi muda dengan budaya lokal, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia. Mahasiswa pun berharap dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam studi mereka dan menyebarluaskan informasi tentang keberagaman budaya di tanah air.

Dengan kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi pelajar yang cerdas, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menghargai dan melestarikan budaya lokal. Kunjungan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih memahami dan menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia, serta mendorong mereka untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya di masa depan.

Sebagai penutup, kepala komunitas Suku Dayak Bumi Segandhu mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini bukan hanya menjadi pengalaman satu kali, tetapi dapat menjadi jembatan untuk kerjasama yang lebih lanjut antara institusi pendidikan dan komunitas lokal. “Kami sangat senang menerima kunjungan ini dan berharap dapat terus menjalin hubungan baik dengan mahasiswa dan institusi pendidikan,” ujarnya. Kunjungan ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama, sebagai kenang-kenangan dari momen berharga yang telah dibangun antara mahasiswa dan masyarakat Suku Dayak Bumi Segandu.

 


Next Post Previous Post
Jasa ISBN