Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Loseda Sebagai Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Organik di Dusun Pakel, Gunungkidul

Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Loseda Sebagai Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Organik di Dusun Pakel, Gunungkidul

Nalar Rakyat, Gunungkidul
– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) unit XI.D.I mengadakan sosialisasi dan pelatihan Lubang Sesa Dapur (Loseda) di Padukuhan Pakel, Kelurahan Pringombo, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, pada 14-15 Februari 2025. 

Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengelola limbah organik rumah tangga secara lebih ramah lingkungan.

Metode Loseda menawarkan solusi praktis dalam mengolah sampah dapur dengan membuat lubang di sekitar rumah dan menjadikannya sebagai alternatif pembuatan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk penyuburan tanah. 

Program ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN UAD dengan bimbingan Dr. Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta melibatkan warga setempat, khususnya dari RT 25, 26, 27, dan 28 yang menjadi lokasi percontohan penerapan metode ini.

Dalam pelatihan ini, mahasiswa dan warga bersama-sama membuat Loseda dengan menggunakan pipa paralon berukuran 60 cm dengan diameter 10 cm. Paralon tersebut dilubangi sepanjang 30 cm dengan jarak antar lubang sekitar 5 cm, kemudian ditanam ke dalam tanah hingga seluruh bagian yang berlubang pada pipa paralon  tertutup tanah.

Metode ini dipilih karena sederhana, murah, dan mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga. Selain itu, pupuk alami yang dihasilkan dari proses penguraian sampah ini dapat langsung dimanfaatkan untuk keperluan pertanian warga.

Ketua unit KKN (Ibnu Zaman), menjelaskan bahwa Loseda dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengurangi sampah organik yang selama ini sering berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

“Sampah dapur sering kali dibuang begitu saja atau dibakar, padahal bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan Loseda, masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri dan mendapatkan pupuk organik secara gratis,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga. Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman teori tentang Loseda, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatannya di lingkungan masing-masing.

Salah seorang warga peserta pelatihan, mengungkapkan bahwa metode ini sangat membantu dalam mengurangi jumlah sampah rumah tangga.

“Dulu, sampah dapur biasanya kami buang ke kebun atau ditimbun begitu saja. Tapi sekarang, dengan Loseda, sampah bisa terurai lebih cepat dan tanah jadi lebih subur,” katanya.

Mendorong Kesadaran Lingkungan yang Berkelanjutan

Mahasiswa KKN UAD berharap program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah organik. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, Loseda juga mendukung konsep pertanian berkelanjutan dengan pemanfaatan pupuk alami yang dihasilkan dari sampah dapur.

Menurut Dr. Tristanti Apriyani, penerapan Loseda bisa menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.

“Solusi untuk permasalahan lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil seperti ini. Jika metode ini diterapkan secara luas, dampaknya akan sangat besar bagi lingkungan,” jelasnya.

Ke depan, mahasiswa KKN UAD berencana untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas metode Loseda, serta mengembangkan inovasi serupa agar lebih banyak masyarakat yang tertarik menerapkannya.

Dengan adanya partisipasi aktif dari warga, diharapkan metode Loseda dapat menjadi kebiasaan baru dalam mengelola limbah organik, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.

Next Post Previous Post
Jasa ISBN